id
Berita DuniaTentang kita
Berita DuniaTentang kita

Fighter: Ulasan Film

Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Film terbaru yang diputar di bioskop India, Fighter, disutradarai oleh Siddharth Anand, mengangkat alis di seluruh industri. Dengan pemeran bertabur bintang yang menampilkan Hrithik Roshan dan Deepika Padukone, film ini mengungkap narasi intens tentang skuadron angkatan udara India dan pertempuran mereka melawan teroris. Film ini telah memicu berbagai reaksi, dengan beberapa memuji nada patriotiknya sementara yang lain tidak menyetujui eksekusi keseluruhannya.

Ketergantungan berlebihan pada CGI dan aksi loyo

Kritik dominan terhadap Fighter berfokus pada ketergantungannya yang berlebihan pada CGI dan urutan aksi yang membosankan. Ketergantungan film pada citra yang dihasilkan komputer untuk menggambarkan pertempuran udara telah membuat banyak pemirsa tidak terkesan, dengan adegan yang sering digambarkan sebagai datar dan tidak mudah diingat. Urutan aksi monoton bahkan telah menarik kesejajaran dengan seri Top Gun yang terkenal. Selain itu, upaya film untuk menenun patriotisme dengan hiburan komersial telah menghasilkan selingan musik yang tidak pada tempatnya dan penempatan produk yang mengganggu, semakin mengurangi pengalaman menonton.

VFX dan CGI yang Mengesankan: Lapisan Perak

Terlepas dari kekurangannya, Fighter memang membanggakan VFX dan CGI yang mengesankan, milik Redefine dan DNEG. Efek visual yang mencolok dan citra yang dihasilkan komputer memberikan sentuhan realisme pada film. Perhatian yang cermat terhadap pencahayaan, tekstur, dan berat pesawat, serta detail rumit dari lanskap sekitarnya memang patut dipuji. Namun, dampak dari keajaiban visual ini agak dirusak oleh pengeditan berombak dan bidikan berulang.

Penceritaan Hiper-Nasionalistik Menarik Kritik

Penceritaan Fighter, yang sangat mendalami hiper-nasionalisme, telah menimbulkan kontroversi. Narasinya, berputar di sekitar pertarungan India vs Pakistan, adalah tema yang berulang dalam sinema Hindi. Sementara narasi patriotik semacam itu tidak biasa dalam film-film India kontemporer, beberapa penonton menganggap pendekatan Fighter terlalu tegas. Penggambaran angkatan bersenjata India sebagai orang yang berdedikasi dan Pakistan sebagai musuh agama telah memicu perdebatan. Penggambaran film tentang komunitas minoritas dan perempuan juga mendapat sorotan.

Pikiran Akhir

Fighter, sayangnya, tidak memiliki potensi. Patriotisme yang luar biasa, penggunaan CGI yang berlebihan, dan penempatan produk yang menonjol menutupi aspek positif film ini. Pertunjukan, meskipun memuaskan, tidak menggantikan penceritaan dan eksekusi yang tidak terinspirasi. Terlepas dari kekurangannya, Fighter mungkin beresonansi dengan penonton yang mencari overdosis hiper-nasionalisme dan urutan aksi yang sarat CGI. Namun, itu mengecewakan mereka yang berharap untuk pengalaman sinematik yang bernuansa dan menarik. Singkatnya, Fighter adalah upaya yang gagal untuk menggabungkan patriotisme, aksi, dan hiburan komersial. Ketergantungan yang berlebihan pada CGI, selingan musik yang canggung, dan penempatan produk yang mengganggu menumpulkan pengalaman menonton secara keseluruhan. Penceritaan film yang hiper-nasionalistik dan penggambaran kontroversial tentang komunitas minoritas semakin mempolarisasi pendapat. Terlepas dari visual yang terpuji, mereka tidak cukup untuk menyelamatkan narasi film yang dieksekusi dengan buruk dan penceritaan yang tidak bersemangat. Ini mungkin melayani audiens niche tertentu, tetapi gagal memberikan pengalaman sinematik yang benar-benar menawan dan menggugah pikiran.
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
footer-our-mission
Many.News lebih dari sekedar situs berita. Ini adalah usaha terobosan yang didedikasikan untuk memanfaatkan kekuatan Kecerdasan Buatan untuk mendemokratisasikan informasi. Tujuan kami adalah untuk memberdayakan orang-orang di seluruh dunia dengan menerjemahkan berita terkini ke dalam berbagai bahasa, memastikan aksesibilitas dan pemahaman untuk semua orang, terlepas dari bahasa ibu mereka.
footer-linksTitle
Ⓒ 2023 News | All Rights Reserved