Dunia berduka atas kehilangan seorang pelukis minimalis berpengaruh pada usia 87 tahun. Kematiannya dikaitkan dengan limfoma. Seniman ini adalah salah satu seniman Amerika paling signifikan pada masanya dan dianggap sebagai pelopor gerakan minimalis yang muncul pada awal 1960-an.
Karya seni awalnya menggemakan aspirasinya untuk membuat dampak visual langsung pada pemirsa. Alih-alih menggambarkan dunia tiga dimensi, ia menggunakan garis-garis hitam paralel untuk menggarisbawahi permukaan dua dimensi kanvas. Filosofinya sederhana namun mendalam: "Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda lihat". Ini menyoroti fokusnya pada pengalaman visual daripada representasi.
Lahir dari keluarga Italia-Amerika kelas menengah, seniman ini tenggelam dalam dunia lukis sejak usia muda. Dia belajar seni di bawah pelukis abstraksionis Patrick Morgan selama sekolah menengah dan terus mengambil kelas seni sambil belajar sejarah di Universitas Princeton. Koneksi Ivy League-nya membawanya ke dunia seni New York, di mana ia bertemu dan dipengaruhi oleh seniman seperti Jackson Pollock dan Franz Kline.
Debutnya di Museum of Modern Art di New York pada usia 23 adalah tonggak penting. Dia dengan cepat mendapatkan pengakuan untuk seri "Lukisan Hitam" pada akhir 1950-an. Karya-karya ini sangat kontras dengan sapuan kuas yang berani dan tetesan ekspresionisme abstrak, menampilkan garis-garis hitam yang keras sebagai gantinya. Pendekatannya terhadap lukisan sistematis dan tepat, sering menggunakan cat komersial dan menggabungkannya langsung dari kaleng.
Sepanjang karirnya, ia terus mendorong batas. Karyanya berkembang saat ia bereksperimen dengan berbagai bahan dan teknik, menggabungkan warna dan bentuk geometris ke dalam lukisannya. Pada 1990-an, ia memperluas praktiknya untuk memasukkan patung dan gambar digital terintegrasi menggunakan teknologi komputer dan rendering arsitektur.
Seninya sering memicu kontroversi dan menantang gagasan konvensional tentang keindahan dan representasi. Beberapa karyanya, seperti "Die Fahne hoch!" menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara seni dan politik, dengan judul mengacu pada lagu kebangsaan Nazi. Seninya dikenal karena keberaniannya dan dampak emosionalnya terhadap pemirsa.
Terlepas dari kesuksesannya, ia tetap rendah hati dan tidak tertarik pada ketenaran. Fokusnya adalah menciptakan seni yang bisa menandingi seniman yang dia kagumi, daripada mencari pengakuan. Karirnya selama enam dekade menginspirasi generasi seniman, dan karyanya akan terus dirayakan karena inovasi dan dampaknya terhadap dunia seni.
Kepergian seniman ini menandai berakhirnya era seni minimalis. Warisannya sebagai pelopor dan seniman berpengaruh akan terus membentuk dunia seni selama bertahun-tahun yang akan datang. Dedikasinya terhadap keahliannya dan komitmennya untuk mendorong batas-batas lukisan akan diingat dan dirayakan oleh para seniman dan penggemar seni.