id
Berita DuniaTentang kita
Berita DuniaTentang kita

Peringatan 75 Tahun NATO: Mengatasi Agresi Rusia di Ukraina

Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Para pemimpin dunia berkumpul di Washington, D.C. untuk memperingati ulang tahun ke-75 NATO, dengan fokus utama pada memperkuat pertahanan kolektif aliansi dan mendukung Ukraina di tengah permusuhan Rusia. Namun, pandangan yang berbeda tentang sejauh mana komitmen dan tindakan yang diperlukan untuk melawan Rusia muncul di antara anggota NATO.

Permintaan Ukraina untuk Dukungan yang Lebih Kuat

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, bersama dengan para pemimpin dari negara-negara yang berbagi perbatasan dengan Rusia, telah menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan tanggapan aliansi terhadap konflik yang sedang berlangsung. Mereka mencari bahasa yang lebih kuat, komitmen nyata, dan penghapusan pembatasan penggunaan senjata yang dipasok AS untuk menargetkan situs militer di wilayah Rusia. Selama dialog di Institut Reagan, Zelensky menekankan urgensi situasi dan perlunya aliansi untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjatanya untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur utama. Serangan Rusia baru-baru ini di sebuah rumah sakit anak-anak di Kyiv, yang mengakibatkan banyak korban, menjadi pengingat nyata akan dampak suram dari agresi Rusia.

Kekhawatiran dari Pemimpin Baltik

Para pemimpin dari negara-negara Baltik juga menggarisbawahi meningkatnya ancaman sabotase yang didukung Rusia, termasuk gangguan GPS, peretasan rumah sakit, dan serangan terhadap para pembangkang politik. Mereka berpendapat bahwa NATO harus mengintensifkan upayanya untuk menantang kegiatan Rusia di wilayah aliansi. Sementara sekutu NATO sepakat untuk memberikan bantuan militer dan keuangan ke Ukraina, negara-negara di perbatasan Rusia menuntut komitmen yang lebih kuat. Mereka menyerukan jalan yang lebih jelas menuju keanggotaan NATO untuk Ukraina, bantuan keuangan tambahan, dan tanggapan yang lebih berani terhadap ancaman hibrida Rusia.

Tanggapan dan Komitmen dari NATO

Menjawab kritik ini, deklarasi bersama KTT menjanjikan aliansi untuk menyusun strategi untuk melawan ancaman hibrida Rusia. Sekutu NATO juga telah berkomitmen untuk memasok lebih banyak sistem pertahanan udara dan lebih dari $ 43 miliar bantuan untuk Ukraina hingga 2025. Namun, ada kekhawatiran tentang keterlambatan pengiriman bantuan untuk Ukraina dan potensi pembatasan kapasitas Ukraina untuk menyerang di Rusia. Presiden Latvia Edgars Rinkēvičs telah mendesak penghapusan pembatasan penggunaan senjata yang dipasok oleh sekutu NATO, menyoroti perlunya diskusi terbuka dan jujur di antara negara-negara anggota.

Tindakan dari Inggris dan A.S.

Perdana Menteri Inggris yang baru, Keir Starmer, dilaporkan telah mencabut pembatasan rudal Storm Shadow Inggris, menunjukkan kesiapan untuk mendukung Ukraina secara lebih aktif. Menteri Pertahanan Estonia, Hanno Pevkur, telah menyuarakan keprihatinan tentang ketidakpastian seputar bantuan AS untuk Ukraina, terutama dengan pemilihan AS mendatang. Kecemasan juga meningkat tentang potensi kembalinya mantan Presiden Trump dan pandangannya tentang NATO. Beberapa pemimpin khawatir Trump mungkin mengancam untuk meninggalkan aliansi atau membuat konsesi kepada Putin yang melemahkan pertahanan kolektif NATO.

Komitmen NATO yang Ditegaskan Kembali ke Ukraina

Terlepas dari kecemasan ini, para pemimpin NATO menegaskan kembali janji mereka untuk keamanan Ukraina dan jalannya menuju keanggotaan. Mereka mengakui perlunya mengamankan dukungan untuk Ukraina terhadap potensi perubahan politik dan mengambil langkah-langkah untuk melembagakan dukungan NATO. Ini termasuk mengoordinasikan sumbangan senjata, melatih pasukan Ukraina, dan mendirikan pos sipil NATO di Kyiv. Sementara Ukraina mungkin tidak menerima undangan resmi untuk bergabung dengan NATO pada KTT ini, sekutu menggarisbawahi bahwa keanggotaan tidak lepas dari meja. Fokus mereka adalah memberikan dukungan praktis ke Ukraina dan menunjukkan bahwa jalan menuju keanggotaan semakin pendek. KTT NATO di Washington menggarisbawahi ketegangan dan perpecahan yang sedang berlangsung dalam aliansi mengenai tanggapan terhadap agresi Rusia di Ukraina. Meskipun ada kesepakatan untuk memberikan dukungan militer dan keuangan, pendapat berbeda pada tingkat komitmen dan tindakan yang diperlukan. Pencabutan pembatasan kemampuan Ukraina untuk menyerang di dalam Rusia, jalur yang lebih jelas menuju keanggotaan NATO, dan tanggapan yang lebih kuat terhadap ancaman Rusia adalah tuntutan utama dari negara-negara di perbatasan Rusia. KTT ini memberikan kesempatan bagi sekutu untuk mengatasi masalah ini dan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap keamanan Ukraina. Hasil diskusi ini akan berdampak signifikan terhadap masa depan NATO dan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
footer-our-mission
Many.News lebih dari sekedar situs berita. Ini adalah usaha terobosan yang didedikasikan untuk memanfaatkan kekuatan Kecerdasan Buatan untuk mendemokratisasikan informasi. Tujuan kami adalah untuk memberdayakan orang-orang di seluruh dunia dengan menerjemahkan berita terkini ke dalam berbagai bahasa, memastikan aksesibilitas dan pemahaman untuk semua orang, terlepas dari bahasa ibu mereka.
footer-linksTitle
Ⓒ 2023 News | All Rights Reserved