id
Berita DuniaTentang kita
Berita DuniaTentang kita

Mengingat Pematung Minimalis Perintis

Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.

Dunia seni berduka atas meninggalnya seorang pematung minimalis perintis, yang dikenal karena karya-karyanya yang keras dan elemental, pada usia 88 tahun. Terlepas dari kehidupan pribadi yang ditandai dengan kontroversi, kesuksesan artistiknya tidak terpengaruh, dengan karya-karyanya menghiasi museum bergengsi di seluruh dunia.

Tahun-tahun Awal dan Gairah untuk Patung

Lahir pada tahun 1935 di Quincy, Massachusetts, ia menemukan cintanya pada patung saat bekerja sebagai pengemudi mesin di halaman kereta api New York. Kreasi minimalisnya, yang sering menggunakan bahan industri yang tidak berubah seperti logam dan batu bata, membuatnya dikenal. Patung-patungnya, yang dikenal karena bentuknya yang mencolok dan pengaturan geometrisnya, menantang seni tradisional dan konsep makna. Dia menekankan bahwa karya-karyanya tidak memiliki makna yang melekat dan lahir dari sensualitas materi itu sendiri.

Karya Terkenal dan Kontroversi

Salah satu karyanya yang paling terkenal, "Equivalent VIII," juga dikenal sebagai "tumpukan batu bata," memicu kontroversi setelah dibeli oleh Tate pada tahun 1972. Beberapa kritikus menganggapnya sebagai "sampah," sementara yang lain memuji estetika minimalisnya. Sepanjang karirnya, ia memamerkan patung-patungnya secara internasional, termasuk di Museum Guggenheim pada tahun 1970 dan Venice Biennale pada tahun 2013.

Tragedi Pribadi dan Reaksi Publik

Pada tahun 1979, ia bertemu seniman Kuba Ana Mendieta, dan mereka menikah pada tahun 1985. Tragedi terjadi akhir tahun itu ketika Mendieta jatuh dari jendela apartemen mereka selama perselisihan. Dia menghadapi tuduhan pembunuhan awal tetapi akhirnya dibebaskan. Kematian Mendieta, bagaimanapun, menjadi titik temu bagi para feminis, dan protes sering merusak pamerannya.

Warisan Artistik

Terlepas dari pergolakan dalam kehidupan pribadinya, warisan artistiknya tetap kuat. Patung-patungnya, yang dikenal karena kesederhanaan dan penggunaan bahan-bahan industrinya, masih dipamerkan di museum-museum besar, termasuk Museum Seni Modern dan Museum Guggenheim. Komitmennya terhadap materi murni dan pengaturan geometris membentuk kembali batas-batas patung dan puisi.

Kematiannya menandakan akhir dari karir yang menata ulang patung minimalis. Sementara prestasi artistiknya diakui secara luas, kehidupan pribadinya dirusak oleh tuduhan dan protes. Namun demikian, kontribusinya terhadap dunia seni akan terus menginspirasi dan memancing pemikiran selama bertahun-tahun yang akan datang.

Sumber:

  • Sumber 1: Penjaga
  • Sumber 2: The New York Times
  • Sumber 3: Hiperalergi
  • Sumber 4: Artnews
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
footer-our-mission
Many.News lebih dari sekedar situs berita. Ini adalah usaha terobosan yang didedikasikan untuk memanfaatkan kekuatan Kecerdasan Buatan untuk mendemokratisasikan informasi. Tujuan kami adalah untuk memberdayakan orang-orang di seluruh dunia dengan menerjemahkan berita terkini ke dalam berbagai bahasa, memastikan aksesibilitas dan pemahaman untuk semua orang, terlepas dari bahasa ibu mereka.
footer-linksTitle
Ⓒ 2023 News | All Rights Reserved