Dalam perkawinan desain dan seni yang menakjubkan, sebuah instalasi yang dikenal sebagai Ephemeral Bubble telah dibuat untuk Echigo-Tsumari Art Triennale di Jepang. Struktur sementara ini dirancang dengan cerdik untuk meniru gelembung yang ditiup oleh rumah kayu berusia seabad, sehingga membuat dialog dengan pedesaan Jepang kuno. Instalasi yang dibangun menggunakan membran PVC ini melekat pada rumah terhormat bernama China House Huayuan, yang berfungsi sebagai etalase seni dan budaya Tiongkok.
Terinspirasi oleh Alam: Desain Gelembung
Sementara
Desain Ephemeral Bubble mengambil inspirasi dari alam, menampilkan bentuk biomorfik dan bentuk cairannya. Ini bercita-cita untuk membangun ruang yang menyenangkan dan interaktif yang mendorong eksplorasi spiritual dan emosional. Di dalam gelembung, pengunjung dapat merasakan rasa ekspansif dan ruang yang tak terbatas, membuatnya cocok untuk pertunjukan, upacara, dan acara lainnya. Gelembung, yang diterangi di malam hari, menciptakan efek seperti lentera, memberikan suasana lembut dan seperti mimpi.
Disesuaikan untuk Merefleksikan: Pengalaman Visual Instalasi
Instalasi mencerminkan warna dan bentuk pedesaan di sekitarnya, menciptakan pengalaman visual yang unik. Dinding yang kabur memungkinkan pandangan parsial dari luar, meningkatkan rasa misteri dan pesona. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana "cahaya lembut" yang membangkitkan kualitas seperti mimpi.
Revitalisasi Yang Lama: Kehidupan Baru untuk Rumah Bersejarah
Tujuan utama dari Ephemeral Bubble adalah untuk mengubah rumah kayu bersejarah dan menyuntikkan kehidupan baru ke dalamnya. Dengan menggabungkan elemen virtual dan nyata serta mengintegrasikan yang lama dengan yang baru, perpaduan yang merevitalisasi bangunan kuno tercapai. Instalasi ini berfungsi sebagai simbol vitalitas budaya dan berfungsi sebagai jembatan antara komunitas seni Tiongkok dan Jepang.
Echigo-Tsumari Art Triennale: Museum Seni Tanpa Atap
Echigo-Tsumari Art Triennale, tempat Ephemeral Bubble dipajang, memegang gelar festival seni luar ruangan internasional terbesar di dunia. Ini menyatukan seniman dari seluruh dunia untuk menciptakan seni untuk pameran. Selama 25 tahun terakhir, festival ini telah mengumpulkan lebih dari 230 karya permanen, membuatnya mendapat julukan "museum seni tanpa atap." Ephemeral Bubble menambah koleksi pengalaman seni yang unik dan imersif ini.
Desain Perintis: Pendekatan Inovatif Arsitek MAD
Dikenal dengan desain inovatif dan visioner yang menggabungkan seni, arsitektur, dan alam, studio ini sebelumnya telah mengerjakan proyek-proyek seperti Tunnel of Light, struktur minimalis yang menggabungkan elemen alam dan spiritualitas, dan pusat konferensi "seperti semanggi" di Beijing dengan atap bergelombang.
Persepsi yang Menantang: Dampak Gelembung Sementara
Instalasi Ephemeral Bubble memang menjadi bukti kekuatan desain untuk menciptakan ruang yang menarik dan transformatif. Dengan mendorong pengunjung untuk menjelajahi dan berinteraksi dengan lingkungan mereka, itu menumbuhkan rasa takjub dan hubungan dengan alam. Instalasi semacam itu mendorong batas dan menantang persepsi kita tentang ruang dan desain.
Menawan dan Imersif: Pengalaman Gelembung Singkat
The Ephemeral Bubble oleh MAD Architects tidak diragukan lagi merupakan instalasi menawan yang memadukan seni, arsitektur, dan alam. Desain biomorfik dan ruang interaktifnya menciptakan pengalaman yang unik dan imersif bagi pengunjung. Dengan merevitalisasi rumah kayu berusia seabad dan menjembatani kesenjangan antara seni Tiongkok dan Jepang, ia menghembuskan kehidupan baru ke dalam bangunan kuno dan menggarisbawahi pentingnya keterlibatan dalam desain. Karena Echigo-Tsumari Art Triennale terus menginspirasi dan mendorong batas, instalasi seperti Ephemeral Bubble memang akan meninggalkan kesan abadi bagi pengunjung dan terus memahat masa depan seni dan arsitektur.