id
Berita DuniaTentang kita
Berita DuniaTentang kita

Drone Ukraina Dicurigai dalam Ledakan Terminal Ekspor Gas Rusia

Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Sebuah ledakan di terminal ekspor gas terkemuka dekat St Petersburg, Rusia, diyakini sebagai hasil dari serangan oleh pesawat tak berawak Ukraina, seperti dilansir BBC News. Insiden itu menyebabkan kebakaran yang cukup besar di terminal Ust-Luga, namun, tidak ada cedera yang dilaporkan. Para pejabat Rusia mengklaim bahwa Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mendalangi serangan itu, mengerahkan drone dengan penargetan yang tepat. Baik Rusia dan Ukraina telah menggunakan drone dalam konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara.

Langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan setelah serangan itu

Kemajuan stagnan invasi Rusia ke Ukraina selama dua tahun terakhir telah terganggu oleh ledakan St Petersburg. Sebagai tanggapan, gubernur regional Alexander Drozdenko telah menyatakan "rezim siaga tinggi" di terminal gas Novatek di Ust-Luga. Setelah ledakan, Novatek menghentikan operasi di terminal, mengutip "pengaruh eksternal" sebagai penyebab kebakaran, tanpa membocorkan rincian lebih lanjut.

Pandangan Ukraina tentang insiden tersebut

Ukraina berpendapat bahwa bahan bakar yang diproses di pabrik itu digunakan untuk memasok pasukan Rusia dalam perang mereka melawan Ukraina. Mereka berpendapat bahwa serangan ini akan sangat mengganggu logistik militer. Selain itu, mereka menganggap insiden itu sebagai pukulan finansial bagi Rusia, karena negara itu mengekspor bahan bakar dari terminal ini.

Bukti Video Kejadian

Rekaman video dari platform berita Rusia Fontanka.ru menampilkan tanker yang berlabuh di dekat lokasi kebakaran. Video tersebut menunjukkan dua drone terdeteksi di dekat St Petersburg sekitar pukul 01:00 waktu setempat, yang kemudian mengubah arah mereka menuju pelabuhan Ust-Luga. Saksi mata melaporkan merasakan tanah bergetar akibat ledakan. Video lain di media sosial Rusia menunjukkan bola api oranye besar, dengan suara seorang pria menyebutkan suara drone sebelum ledakan.

Tanggapan Rusia terhadap Serangan itu

Sebagai pembalasan, kementerian pertahanan Rusia menyatakan telah menjatuhkan tiga drone Ukraina di dekat perbatasannya dengan Ukraina, mengklaim telah mencegat drone di atas Tula dan Oryol di Rusia barat. Tidak ada korban yang dilaporkan. Sementara itu, insiden penembakan di pasar yang sibuk di kota Donetsk yang dikuasai Rusia di Ukraina timur mengakibatkan sedikitnya 25 kematian dan 20 luka-luka. Pejabat Ukraina belum mengeluarkan pernyataan tentang serangan ini.

Infrastruktur Energi: Target Utama

Baru-baru ini, baik Rusia dan Ukraina telah menargetkan infrastruktur energi satu sama lain. Pada hari Jumat, sebuah depot minyak di Bryansk, Rusia barat daya, dilalap api, sebuah insiden yang dituduhkan Moskow pada serangan pesawat tak berawak Ukraina. Sehari sebelumnya, terminal pemuatan minyak yang signifikan di St Petersburg juga menjadi sasaran. Selain itu, Rusia mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah merebut sebuah desa di dekat kota Bakhmut yang hancur di wilayah Donetsk timur Ukraina, sebuah klaim yang belum dikonfirmasi oleh Kyiv.

Peperangan di Era Drone

Ukraina telah sering memperingatkan kekurangan amunisi yang substansial di tentaranya dan memiliki rencana untuk memproduksi satu juta drone di dalam negeri tahun ini. Invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 telah menyebabkan konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara. Situasi ini telah menormalkan permintaan maaf video paksa dan telah berkontribusi pada perluasan NATO, yang sekarang berjumlah 31 anggota sejak invasi. Ledakan di terminal ekspor gas dekat St Petersburg, yang dianggap berasal dari drone Ukraina, menggarisbawahi konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Serangan itu telah mengganggu pasokan bahan bakar untuk pasukan Rusia dan menimbulkan pukulan ekonomi ke Rusia, yang mengekspor bahan bakar dari terminal. Kedua negara telah menargetkan infrastruktur energi satu sama lain, yang menyebabkan korban dan semakin memperburuk konflik. Penggunaan drone dalam peperangan menjadi lebih umum, dan dampak dari serangan semacam itu kemungkinan akan mempengaruhi strategi militer di masa depan.
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
footer-our-mission
Many.News lebih dari sekedar situs berita. Ini adalah usaha terobosan yang didedikasikan untuk memanfaatkan kekuatan Kecerdasan Buatan untuk mendemokratisasikan informasi. Tujuan kami adalah untuk memberdayakan orang-orang di seluruh dunia dengan menerjemahkan berita terkini ke dalam berbagai bahasa, memastikan aksesibilitas dan pemahaman untuk semua orang, terlepas dari bahasa ibu mereka.
footer-linksTitle
Ⓒ 2023 News | All Rights Reserved