Aktor terkenal ini telah menyuarakan kekhawatirannya tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri film. Dalam percakapan jujur dengan The New Yorker, dia menyatakan ketakutan tentang potensi penyalahgunaan kemiripan digitalnya dalam teknologi AI secara anumerta.
Kekhawatirannya berakar pada meningkatnya pemanfaatan AI di Hollywood, terutama dalam membuat karakter digital dan mengubah fitur fisik aktor. Seiring kemajuan teknologi, risiko replikasi dan penggunaan gambar aktor yang tidak sah semakin meningkat. Dia berbicara tentang perlunya "pemindaian" untuk film dan serial TV yang menjadi bagiannya, yang memerlukan digitalisasi gambarnya dan mungkin memodifikasinya menggunakan AI.
Dia telah memicu diskusi yang merangsang tentang masa depan industri dan nasib ekspresi asli seniman. Aktor itu mempertanyakan apakah AI akan menggantikan atau mengubah karya artistik dan menyatakan khawatir tentang nasib penampilan fisiknya pasca-kematian. Kekhawatirannya menggemakan perdebatan yang lebih besar tentang pertimbangan etis AI dan kemungkinan hilangnya kendali atas citra dan warisan pribadi.
Kekhawatirannya dibagikan oleh aktor lain, termasuk Samuel L. Jackson dan Sean Penn, yang secara terbuka mengkritik penggunaan AI di Hollywood. Masalah ini menjadi titik fokus selama pemogokan SAG-AFTRA 2023, menggarisbawahi kesadaran industri akan potensi risiko dan tantangan yang ditimbulkan oleh teknologi AI.
Integrasi AI di Hollywood adalah masalah multifaset dan kontroversial. Meskipun membuka jalan baru untuk bercerita dan efek visual, itu juga memunculkan pertanyaan etis kritis tentang persetujuan, kepemilikan, dan masa depan kreativitas manusia. Seiring perkembangan AI, industri harus secara bertanggung jawab dan etis mengatasi masalah ini.
Pertemuan pribadinya dengan kemiripan digitalnya yang dimanipulasi untuk sebuah film menambah kedalaman argumen. Cameo-nya sebagai Superman di "The Flash" diubah tanpa kesadarannya, menekankan potensi hilangnya aktor kontrol yang mungkin dihadapi atas gambar mereka. Kekhawatirannya tentang AI melampaui karirnya, menyentuh masalah privasi, persetujuan, dan integritas artistik yang lebih luas.
Ketika industri film bergulat dengan implikasi AI, sangat penting untuk menemukan keseimbangan antara inovasi teknologi dan melestarikan hak-hak dan otonomi aktor. Menerapkan pedoman dan peraturan yang jelas mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa aktor mempertahankan kendali atas gambar mereka dan AI digunakan secara bertanggung jawab dan etis.
Ketakutan aktor tentang penggunaan AI di Hollywood menyoroti masalah etika yang lebih luas di sekitar industri. Potensi manipulasi gambar aktor dan hilangnya kendali atas kemiripan mereka memunculkan pertanyaan signifikan tentang persetujuan, privasi, dan masa depan kreativitas manusia. Karena AI terus berkembang, sangat penting bagi industri film untuk mengatasi masalah ini dan menemukan cara untuk melindungi hak dan integritas artisnya.