Tragedi terjadi lagi di Hathras, Uttar Pradesh, dengan penyerbuan di sebuah pertemuan keagamaan yang merenggut nyawa sedikitnya 116 orang. Insiden bencana itu terjadi selama Satsang, sebuah acara keagamaan Hindu, di desa Mughalgarhi di distrik Hathras. Identifikasi para korban, yang mencakup banyak perempuan dan anak-anak, terus berlanjut.
Orang-orang yang selamat menjelaskan penyerbuan yang mengerikan itu, menggambarkan timbulnya kekacauan dan kepanikan ketika orang-orang berusaha keluar dari tempat tersebut. Saksi mata melaporkan bahwa jalan keluar terlalu sempit, dan badai debu tiba-tiba memperburuk situasi yang sudah kacau. Akibatnya, orang-orang diinjak-injak, mengakibatkan hilangnya nyawa yang mengerikan. Gambar dan video yang mengganggu dari tempat kejadian yang beredar online menggarisbawahi besarnya tragedi itu.
Pihak berwenang setempat telah memulai penyelidikan atas kecelakaan itu, membentuk komite tingkat tinggi untuk memastikan penyebab penyerbuan. Laporan menunjukkan bahwa tempat itu penuh sesak, dengan penyelenggara mengantisipasi sekitar 80.000 peserta. Namun, jumlah karyawan sebenarnya melebihi perkiraan ini. Sekretaris Utama Uttar Pradesh mengakui perbedaan ini dan menekankan pentingnya penyelenggara mematuhi pedoman keselamatan dan melaporkan angka kehadiran secara akurat.
Sayangnya, kecelakaan di acara-acara keagamaan di India terlalu umum, dengan kerumunan besar berkumpul di ruang terbatas seringkali dengan sedikit rasa hormat terhadap langkah-langkah keamanan. Bencana di Hathras ini mengingatkan pada insiden sebelumnya, seperti tabrakan kereta api 2018 selama perayaan Dusshera yang merenggut 60 nyawa, dan naksir 2013 di festival Hindu di Madhya Pradesh yang merenggut 115 nyawa. Kejadian ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan protokol keselamatan dan strategi manajemen kerumunan pada pertemuan semacam itu.
Hathras terhuyung-huyung setelah penyerbuan. Keluarga panik mencari orang yang mereka cintai, dan banyak mayat tetap tidak diklaim. Rumah sakit setempat kebanjiran, bergulat dengan kekurangan ambulans dan banyak mayat tiba di setiap kendaraan. Jeritan anggota keluarga yang putus asa bergema melalui aula, ketika masyarakat berdamai dengan skala tragedi itu.
Penyerbuan pada pertemuan keagamaan di Hathras telah menyebabkan hilangnya nyawa yang tak terbayangkan. Ketika penyelidikan berlanjut, sangat penting bagi pihak berwenang untuk menentukan penyebab penyerbuan dan menegakkan langkah-langkah untuk mencegah insiden semacam itu di masa depan. Fokus harus tetap pada memberikan dukungan dan bantuan kepada yang terluka dan keluarga yang meninggal. Tragedi ini berfungsi sebagai pengingat serius tentang perlunya peraturan keselamatan yang lebih ketat dan prosedur manajemen kerumunan yang lebih baik selama acara keagamaan di India.