Diana Shnaider, pemain tenis berusia 20 tahun yang baru muncul, telah mengejutkan turnamen Wimbledon dengan keterampilan dan ketahanannya. Terlepas dari persaingan ketat dan prestise turnamen, Shnaider telah menunjukkan keuletan yang luar biasa, maju ke babak ketiga.
Awal: Awal yang Sulit
Perjalanan Shnaider di Wimbledon dimulai dengan pertandingan yang melelahkan melawan finalis 2021, Karolina Pliskova. Baru saja meraih kemenangannya di Bad Homburg WTA 500, Shnaider awalnya berjuang untuk beradaptasi dengan lapangan rumput dan bermain tanpa jilbab khasnya. Namun demikian, ia berhasil mengatasi tantangan ini dan muncul sebagai pemenang dalam pertandingan tiga set yang mendebarkan.
Gaya Khas Shnaider
Pukulan kuat Shnaider dan kemampuan untuk menemukan kecepatan yang mudah pada bola telah membuat penonton kagum. Peningkatan pesat dan kemampuan beradaptasinya ke permukaan yang berbeda benar-benar membedakannya. Hanya dalam empat turnamen lapangan rumput, Shnaider telah berubah dari kalah menjadi pemain berperingkat lebih rendah menjadi mengalahkan mantan juara Wimbledon.
Kunci Sukses: Kemitraan Pelatihan Baru
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap pencapaian Shnaider baru-baru ini adalah kemitraan kepelatihan barunya dengan Igor Andreev, mantan pemain ATP Top 20. Gaya kepelatihan Andreev yang lugas namun efektif telah membantu Shnaider memanfaatkan keterampilannya yang tangguh dan membuat kemajuan signifikan di lapangan rumput. Di bawah bimbingannya, dia menjadi lebih agresif dan fokus, menghasilkan kemenangan mengesankan atas pemain peringkat teratas.
Naik ke Puncak: Terobosan di Lapangan Rumput
Terobosan Shnaider di lapangan rumput sudah lama datang. Dia mengalahkan Venus Williams di Miami Open, memenangkan gelar WTA 125 di Paris, dan baru-baru ini meraih gelar tingkat tur keduanya di Bad Homburg. Kemenangan beruntunnya saat ini dan peringkat tertinggi dalam kariernya di No.30 telah memperkuat posisinya sebagai kuda hitam potensial di bagian bawah undian Wimbledon yang terbuka lebar.
Penampilan Komando: Kemenangan Putaran Kedua
Di babak kedua Wimbledon, Shnaider membuktikan dominasinya dengan memenangkan pertandingannya melawan juara AS Terbuka 2017, Sloane Stephens, dalam kemenangan gemilang 6-1, 6-1. Ini menandai perjalanan terdalam yang dia buat di Grand Slam, menyiapkan panggung untuk bentrokan perempat final potensial dengan bintang tenis yang sedang naik daun Emma Navarro.
Tantangan Mendatang: Menghadapi Emma Navarro
Navarro, bintang lain yang sedang naik daun di tenis wanita, baru-baru ini mengalahkan juara Grand Slam empat kali Naomi Osaka, menjadikannya lawan yang tangguh bagi Shnaider. Namun, dengan kepercayaan dirinya yang baru ditemukan dan peningkatan keterampilan lapangan rumput, Shnaider memiliki peluang bagus untuk memperpanjang perjalanannya di Wimbledon dan mengamankan tempat di perempat final.
Dari Perguruan Tinggi ke Pro: Perjalanan Luar Biasa Shnaider
Musim panas Shnaider telah menjadi perjalanan yang luar biasa bagi pemain muda Rusia itu. Dari hari-hari tenis kampusnya di North Carolina State hingga penampilannya yang mengesankan di sirkuit profesional, Shnaider telah membuktikan bahwa dia memiliki bakat untuk bersaing dengan yang terbaik di dunia. Saat dia terus membuat gelombang di Wimbledon, penggemar tenis dengan penuh semangat mengantisipasi pencapaiannya di masa depan dan dampak yang akan dia buat pada olahraga.
Kekuatan yang Harus Diperhitungkan
Perjalanan mengesankan Diana Shnaider di Wimbledon adalah bukti bakat, kerja keras, dan tekadnya. Kemampuannya untuk beradaptasi dengan permukaan yang berbeda dan mengatasi tantangan telah melambungkannya ke garis depan tenis wanita. Saat ia terus membuat tanda pada olahraga, Shnaider siap untuk menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di tahun-tahun mendatang.