Mengumumkan pengunduran dirinya setelah Olimpiade 2024 di Paris, seorang pemain tenis terkenal dan mantan petenis nomor satu dunia telah memutuskan untuk menjauh dari tenis profesional. Pada usia 37 tahun, ia membagikan berita pedih ini di media sosial, mengungkapkan bahwa bersaing untuk Tim GB adalah minggu-minggu paling berkesan dalam karirnya. Dia sangat bangga mewakili negaranya untuk terakhir kalinya.
Dampak Cedera pada Keputusannya
Keputusan untuk pensiun sebagian besar karena serangkaian cedera yang telah merusak penampilannya dalam beberapa tahun terakhir. Menjalani operasi pinggul pada tahun 2018 dan 2019, diikuti dengan operasi punggung awal tahun ini, telah secara signifikan memengaruhi kemampuannya untuk tampil pada tingkat yang diinginkannya. Hal ini membawanya pada kesimpulan bahwa sudah waktunya untuk pensiun dari olahraga.
Siap untuk Panggilan Tirai Terakhir
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dia berbagi kesiapannya untuk menyelesaikan permainan, mengakui bahwa tubuhnya tidak dapat lagi menopang tuntutan tenis profesional. Keputusannya untuk pensiun tidak didorong oleh kurangnya kecintaan pada olahraga, melainkan kendala fisik yang dia hadapi sekarang. Dia selalu menikmati kompetisi, perjalanan, dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilannya. Namun, dia menyadari bahwa tubuhnya tidak lagi memungkinkannya untuk bermain di level yang dia inginkan.
Karier dengan Pencapaian Luar Biasa
Terlepas dari tantangan, karirnya membanggakan pencapaian yang luar biasa. Dia adalah juara Grand Slam tiga kali, setelah memenangkan AS Terbuka pada 2012, dan Wimbledon pada 2013 dan 2016. Selain itu, ia juga peraih medali emas Olimpiade dua kali, memenangkan kompetisi tunggal putra di Olimpiade London 2012 dan berhasil mempertahankan gelarnya di Olimpiade Rio 2016.
Pensiunnya akan pahit, tetapi medali emas ketiga bisa menjadi akhir yang tepat untuk karirnya yang termasyhur. Olimpiade mendatang di Paris akan memberinya kesempatan untuk bersaing untuk terakhir kalinya dan meninggalkan warisan abadi dalam olahraga yang dia cintai.
Menerima Pujian dari Komunitas Tenis
Kepala Federasi Tenis Internasional, David Haggerty, memujinya karena memperjuangkan kesetaraan dan sikapnya yang pantang menyerah di lapangan. Dia menyatakan keyakinannya bahwa kecintaannya pada tenis akan terus memengaruhi keterlibatannya dalam menumbuhkan dan mengembangkan olahraga secara global.
Perpisahan dengan Lapangan Tenis
Saat dia bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal pada tenis profesional, penggemar dan sesama atlet pasti akan merenungkan karirnya yang luar biasa. Dedikasi, ketahanan, dan semangatnya untuk olahraga telah membuatnya menjadi sosok yang dicintai di dunia tenis. Pensiunnya menandai akhir dari sebuah era, tetapi dampaknya pada olahraga akan dikenang selama bertahun-tahun yang akan datang.
Akhirnya, pengumuman pensiunnya setelah Olimpiade 2024 di Paris menandakan puncak karir legendaris. Meskipun berjuang melawan cedera dalam beberapa tahun terakhir, ia meninggalkan warisan yang dipenuhi dengan pencapaian luar biasa dan dampak abadi pada olahraga. Saat ia bersiap untuk berkompetisi di turnamen terakhirnya, para penggemar dan sesama atlet pasti akan merayakan karirnya yang luar biasa dan mendoakan yang terbaik dalam upaya masa depannya.