id
Berita DuniaTentang kita
Berita DuniaTentang kita

Dendam Kraft yang Belum Terselesaikan: Cincin Super Bowl yang Hilang

Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Dalam acara Netflix baru-baru ini tentang Tom Brady, pemilik New England Patriots Robert Kraft menyampaikan pesan yang kuat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Dikenal karena komentarnya yang penuh warna, Kraft menuntut kembalinya cincin Super Bowl-nya, menuduh Putin melarikan diri dengan itu pada tahun 2005. Insiden ini telah muncul kembali, menunjukkan kejengkelan Kraft yang terus-menerus atas hilangnya harta miliknya yang berharga.

Latar Belakang Cincin Super Bowl

Narasi ini menelusuri kembali setelah Super Bowl XXXIX pada tahun 2005 ketika Patriots menang atas Philadelphia Eagles. Kraft, bersama dengan tokoh-tokoh berpengaruh seperti Rupert Murdoch, melakukan perjalanan ke Rusia untuk menjajaki peluang bisnis dengan Putin. Selama pertemuan mereka di Istana Konstantinovsky dekat St. Petersburg, Kraft mempersembahkan cincin Super Bowl 4,94 karat senilai $ 25.000 kepada Putin. "Saya mengeluarkan cincin itu dan menunjukkannya kepada Putin, dan dia memakainya dan dia berkata, 'Saya bisa membunuh seseorang dengan cincin ini,'" Kraft mengungkapkan pada 2013. "Saya mengulurkan tangan saya dan dia memasukkannya ke dalam sakunya, dan tiga orang KGB mengelilinginya dan berjalan keluar." Sejak saat itu, Kraft telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk mengembalikan cincin itu. Komentar terakhirnya selama memanggang Tom Brady berfungsi sebagai pengingat lain dari frustrasinya yang berkelanjutan. Video komentar itu dihilangkan karena bahasa eksplisit yang digunakan, tetapi telah menyalakan kembali minat pada cerita.

Lebih dari sekadar lelucon?

Sementara beberapa orang mungkin menolak permintaan Kraft sebagai lelucon lucu, yang lain merasakan kebencian yang lebih dalam dalam kata-katanya. Fakta bahwa dia terus menyebutkan insiden itu setelah bertahun-tahun menunjukkan perasaan yang belum terselesaikan tentang hilangnya cincin Super Bowl-nya. Pertanyaan yang tersisa: di mana cincin Super Bowl Robert Kraft sekarang? Apakah itu barang berharga dalam koleksi Putin, atau sudah disimpan, dilupakan? Ketidakpastian seputar nasib cincin itu hanya menambah daya pikat kisah ini.

Power Play dan Diplomasi Olahraga

Terlepas dari hasilnya, permintaan Kraft tidak diragukan lagi telah memikat penggemar olahraga dan media. Ini memicu pertanyaan apakah tokoh politik harus mempertahankan hadiah dari pejabat asing, terutama yang bernilai sentimental atau signifikansi historis. Kisah ini juga menggarisbawahi dinamika kekuasaan antara individu dari latar belakang dan status yang berbeda. Kraft, seorang pengusaha miliarder, dan Putin, presiden Rusia, mengambil bagian dalam transaksi yang membuat Kraft kehilangan harta berharganya. Episode ini berfungsi sebagai pengingat nyata bahwa bahkan individu yang paling berpengaruh pun dapat menemukan diri mereka berada di bawah belas kasihan orang lain. Misteri tak berujung seputar nasib cincin meningkatkan intrik cerita ini. Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang etika menerima hadiah dari pejabat asing dan dinamika kekuasaan yang melekat dalam transaksi tersebut. Sebagai penggemar olahraga, kita hanya bisa berspekulasi tentang masa depan saga ini dan berharap untuk resolusi yang memuaskan semua pihak yang terlibat.
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
Artikel berita ini telah diverifikasi oleh beberapa sumber yang berbeda. Kami memudahkan bagi siapa saja membacanya menggunakan AI untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Bagikan kisahnya
Tautan disalin
footer-our-mission
Many.News lebih dari sekedar situs berita. Ini adalah usaha terobosan yang didedikasikan untuk memanfaatkan kekuatan Kecerdasan Buatan untuk mendemokratisasikan informasi. Tujuan kami adalah untuk memberdayakan orang-orang di seluruh dunia dengan menerjemahkan berita terkini ke dalam berbagai bahasa, memastikan aksesibilitas dan pemahaman untuk semua orang, terlepas dari bahasa ibu mereka.
footer-linksTitle
Ⓒ 2023 News | All Rights Reserved