Terkenal karena perannya dalam "Sixteen Candles" dan "The Breakfast Club," aktris ini sekarang memasuki fase baru dalam hidupnya, menyaksikan putrinya yang berusia 20 tahun, Mathilda, melakukan debut aktingnya. Dalam percakapan baru-baru ini dengan The Times, dia mengungkapkan keraguan awalnya tentang keputusan karir akting Mathilda, karena stres dan ketidakpastian yang terkait dengan profesi, terutama untuk aktor muda. Namun, menyadari bahwa Mathilda sekarang adalah orang dewasa yang mandiri, dia mendukung keputusan putrinya dan memiliki keyakinan pada potensinya untuk sukses.
Awal yang Unik dan Ikatan yang Kuat
Aktris ini percaya bahwa Mathilda dikandung di ruang ganti di Studio 54, sebuah klub malam legendaris di New York City. Mengenang keadaan aneh ini, dia menggambarkannya sebagai "jadi Mathilda dikandung di tempat ikonik seperti itu." Dia juga berbagi kenangan berharga dari tahun-tahun awal Mathilda, menekankan humor dan tawanya yang menular. Hubungan antara ibu dan anak ini kuat, dan mereka selalu merasa lebih seperti saudara perempuan saat mereka semakin dekat seiring bertambahnya usia.
Menavigasi Nepotisme di Hollywood
Pertanyaan tentang nepotisme di Hollywood adalah masalah yang diperdebatkan. Aktris ini membahas hal ini dengan menekankan bahwa ini bukan perjalanan yang mudah bagi anak-anak profesional industri. Meskipun memiliki orang tua di industri ini mungkin menawarkan beberapa manfaat, pada akhirnya jatuh ke individu untuk menangani pusat perhatian dan mengukir kesuksesan mereka sendiri. Baik ibu dan anak perempuan menganggap diri mereka introvert yang harus menyesuaikan diri dengan sifat ekstrovert dari karir mereka.
Mathilda, yang juga diwawancarai, mengulangi sentimen ibunya dan menekankan semangat bersama mereka dan koneksi seperti saudara perempuan. Terlepas dari ketidaksepakatan yang mungkin mereka miliki saat Mathilda tumbuh dewasa, mereka secara konsisten saling mendukung dan memahami. Mathilda mengucapkan terima kasih atas bimbingan ibunya dan memuji dia karena memberikan pelajaran penting, seperti nilai kesabaran dan kebaikan.
Tantangan Peran sebagai Ibu
Perjalanan menjadi ibu bukan tanpa kesulitan. Bagian tersulit adalah menyadari bahwa waktunya bukan lagi miliknya. Terbiasa dengan tingkat ketidakstabilan tertentu sebagai seorang aktris, dia memahami perlunya stabilitas dalam kehidupan anak-anaknya. Dia menghargai suaminya, Panio Gianopoulos, karena memberikan stabilitas itu dan menjadi perencana.
Transisi dari aktris yang disayangi menjadi ibu yang bangga telah menjadi pengalaman transformatif. Dia telah mengelola kompleksitas keibuan sambil mempertahankan karir yang sukses di industri hiburan. Sepanjang itu semua, dia telah mengajarkan anak-anaknya pelajaran berharga, termasuk pentingnya keaslian dan memperlakukan orang lain dengan kebaikan. Saat Mathilda memulai perjalanan aktingnya sendiri, dia mendapat dukungan dan bimbingan ibunya yang tak tergoyahkan. Masa depan terlihat menjanjikan bagi ibu dan anak perempuan karena mereka terus menavigasi lanskap Hollywood yang terus berkembang.